Kesehatan Tulang Belakang
dan Sistem Saraf
Tulang belakang,
yang juga disebut spina adalah penyangga utama seluruh tubuh. Tulang
belakang terbentuk dari serangkaian tulang yang “sangat teratur” yang saling
terpisah yang disebut vertebra. Seluruhnya ada 26 vertebra, yang terbagi
menjadi 3 bagian.
Pertama, Vertebra
Cervikal (vertebrae cervicales) yang terdiri dari 7 vertebra. Vertebra
cervikal berada pada puncak tulang belakang. Pada celah-celah vertebra
cervikal ini secara teratur muncul pleksus cervical (anyaman saraf-saraf
leher).
Dislokasi pada
vertebra cervikal ini bisa menimbulkan masalah-masalah tidur, tekanan darah,
sakit kepala, ingatan, keletihan, pusing, sinus, alergi, gangguan mata dan
telinga, ingatan, adenoid, batuk, tonsil, otot leher kaku, tiroid, masalah
sendi bahu, radang sendi, belikat, mual dan sakit kepala.
Kedua, Vertebra
Torakal (vertebrae thoracales). Terdiri dari 12 vertebra. Vertebra torakal
ini, bila dibanding vertebra cervikal, lebih besar. Pada vertebra torakal
ini menempel tulang iga (costa). Pada celah-celah vertebra torakal ini muncul
pleksus thoracales (anyaman saraf punggung).
Dislokasi pada
vertebra torakal ini akan menyebabkan masalah-masalah: asma, gangguan
pernafasan, bahu, lengan, jantung, organ kawasan dada, bronchitis, gangguan
empedu, hepatitis, masalah peredaran darah, perut, pencernaan, saraf, gastric,
limfatik, darah rendah, alergen, keletihan, nefritis, ginjal, kulit,
rematik dll.
Ketiga, Vertebra
Lumbar/ lumbal (Vertebrae lumbales, ruas-ruas tulang belakang pinggang). Terdiri
dari 5 vertebra lumbal. Vertebra lumbal adalah yang paling berat dari
semua vertebra dan memikul sebagian besar dari berat badan kita. Pada
celah-celah vertebra lumbal ini muncul plexus lumbosacralis (pleksus
lumbosakral atau anyaman saraf pinggang dan kelangkang).
Dislokasi pada
vertebra lumbal ini akan menyebabkan masalah-masalah usus besar, kejang betis,
pembuluh dan edaran darah, gangguan kencing, lemah tenaga, ketidaknormalan
haid, keputihan, sciatica, kejang dll.
Di bawah seluruh
vertebra tersebut ada tulang kelangkang (os sacrum) dan tulang
tungging (os coccyx). Di depan sebuah vertebra ada bentuk bulat dan
padat yang disebut korpus, dan di belakangya terdapat
saluran tulang. Pada saluran itu ada sirip tulang yang disebut prosesus
(neural spine) tempat otot-otot melekat. Saluran tulang dari semua vertebra
itu menyatu menjadi kanal yang dilewati korda spinal atau sumsum
belakang. Korda spinal itu menjulur dari otak turun ke sebagian besar tulang
belakang, dan saraf dari korda spinal berhubungan dengan setiap bagian korpus
itu. Setiap vertebra terpisah dari tulang berikutnya oleh sebuah cakram
kartilago sehingga tulang-tulang tidak bergesekan satu sama lain.
Sistem Saraf
Sistem
saraf berperan penting dalam mengoordinasi dan mengontrol aktifitas yang
kita lakukan. Sel-sel saraf dihubungkan satu sama lain untuk membentuk
jaringan komunikasi yang sangat luas. Sel-sel saraf membawa pesan dalam bentuk
impuls elektrik. Impuls-impuls ini bergerak dengan kecepatan tinggi di seluruh
tubuh agar tetap terpelihara dan berfungsi secara normal.
Sistem saraf
terbagi atas 2 sistem utama:
Sistem saraf sentral/ pusat yang
terdiri atas otak dan sumsum belakang atau korda spinalis. Tugasnya
menerima informasi dari semua bagian tubuh kita, menganalisis dan
menyimpan informasi itu, lalu mengirimkan perintah berdasarkan informasi yang
diterimanya itu ke otak.
Sumsum belakang adalah jalan tol komunikasi
dari sistem saraf yang utama. Sumsum belakang memanjang dari batang otak ke
bawah sepanjang bagian belakang tubuh. Sumsum belakang juga berperan penting
dalam banyak gerak refleks yang cepat tanpa kita perlu berfikir sehingga
menyebabkan kita dapat bereaksi dengan cepat jika terjadi bahaya.
Sumsum belakang memanjang dari otak ke
bawah tepat di tengah punggung. Jaringan sumsum belakang yang lunak terlindung
di dalam tulang belakang. Saraf-saraf muncul secara teratur dari
celah-celahnya. Biasanya bagian saraf motor ke depan dan bagian sensori ke
belakang. Di dalam leher dan punggung bawah, saraf-saraf spinal bergabung
membentuk hubungan-hubungan yang disebut pleksus, tempat asal saraf-saraf
besar.
Sistem saraf tepi/ perifer. Sistem ini
terdiri dari tiga bagian:
- Neuron Sensorik (sel-sel saraf) yang mengantarkan informasi tentang apa yang terjadi di dalam dan di luar tubuh ke sistem saraf pusat.
- Neuron motorik system saraf somatic yang membawa perintah dari sistem saraf pusat ke otot-otot agar menggerakkan bagian tubuh tertentu.
- Neuron motorik sistem saraf autonomic yang membawa perintah dari system saraf pusat ke organ-organ dan kelenjar. Perintah-perintah ini mengontrol fungsi-fungsi automatik seperti kerja jantung, pencernaan dan pernafasan. Sistem saraf autonomic ini terdiri dari sistem simpatik dan parasimpatik
Dari uraian di
atas, dapat kita pahami betapa penting kesehaatan tulang belakang. Karena
susunan saraf manusia berpusat di tulang belakang.
Tulang belakang
yang sehat sangat tergantung pada kesehatan tulang pinggul kita.
Pada dasarnya,
tubuh manusia mempunyai berat yang berimbang antara kaki kanan dan kiri, tapi
berat badan itu selalu lebih berat pada salah satu kaki kalau kaki yang satunya
lemah. Apabila kedua kaki melemah, salah satu dari kaki itu menerima gaya berat
yang lebih dan merasa lelah, kemudian beralih ke kaki satunya. Hal ini akan
terjadi silih berganti.
Dislokasi pinggul
kanan akan menyebabkan gangguan peredaran darah pada kaki kanan dan
mengakibatkan rasa sakit pada otot-ototnya. Dislokasi pinggul kiri akan
menyebabkan hal yang sama pada kaki kiri.
Tanda-tanda
Dislokasi Pinggul Kanan
Stadium Pertama
Kalau telungkup
sisi kanan garis tulang pinggul lebih tinggi dari pada yang kiri, tepat seperti
garis bahu. Tulang pinggul yang dislokasi melintir ke belakang , dengan tulang
pinggul kanan lebih tinggi. Sendi pinggul kanan berputar ke dalam, kaki kanan
lebih pendek.
Penderita
dislokasi pinggul kanan harus menundukkan tubuhnya ke kanan, dengan kaki kanan
lebih pendek. Untuk menyangga tubuh yang miring, kaki kiri harus menahan lebih
separoh berat badannya. Untuk menjaga keseimbangan tubuh maka vertebra dada dan
pinggang membungkuk ke kanan dan vertebra tengkuk miring ke kiri, kepala
condong ke kanan. Garis tulang pinggul menjadi lebih tinggi pada
sisi kiri dan pendek pada sisi kanan. Oleh sebab tulang pinggul kanan dislokasi
bergerak maju, tulang pinggul kiri tampak lebih tinggi. Bahu kanan terpengaruh
tulang belakang yang membungkuk ke kanan, bergerak maju dan tubuh terpelintir
ke kiri.
Stadium Kedua
Apabila dislokasi
pinggul kanan dibiarkan dalam waktu lama, lama kelamaan kaki kiri menjadi
lelah oleh sebab berat badan. Pada waktu itu kaki kanan masih mampu menahan
beban tubuh. Tatkala beban itu beralih ke kaki kanan, sendi tulang pinggul yang
telah terpelintir ke dalam, sedikit demi sedikit berputar ke luar dan kaki kiri
lama kelamaan menjadi panjang. Oleh karena beban beralih ke kaki kanan, maka
bagian atas tulang punggung harus membungkuk ke kiri. Tetapi tulang punggung
yang telah terpelintir ke kanan tidak bisa menjadi lurus seperti semula, ia
hanya bisa memanfaatkan tulang punggung atas yang telah membungkuk ke
kiri menahan keseimbangan tubuh. Itulah sebabnya seluruh tubuh berubah bentuk
menjadi seperti huruf “S”.
Untuk menahan
keseimbangan bagian tulang punggung atas yang telah bengkok garis bahu kiri
terangkat. Kedua bahu bergerak ke depan dan berputar ke kanan. Orang menamakan
tubuh demikian, “tubuh ular”
Stadium Tiga
Bila situasi
lebih memburuk lagi, kaki kanan yang harus lebih pendek dari kaki kiri, menjadi
sedikit panjang seperti kaki yang kiri, walaupun dislokasi tulang pinggul
kanan, yaitu pada saat telunggkup.dalam kasus yang paling parah, kaki
kanan menjadi sedikit lebih panjang dari pada kaki yang kiri, untuk menjaga
beban yang terlalu besar. Bahkan dalam keadaan yang tidak ringan, dislokasi tulang
pinggul kiri terpelintir, walupun kedua kaki nampak sama panjang. Ciri-ciri
kombinasi dislokasi pinggul kanan dan kiri dinamakan” tipekombinasi”.
Diskolasi tulang
pinggul menjadi serius, sebab berat badan bergantiaan bergeser dari kaki kanan
ke kaki kiri dan dari kaki kiri bergeser ke kaki kanan, yang menyebabkan tulang
belakang melukis gambar zig-zag yang komplikasi. Selain itu, juga sendi-sendi
tulang pinggul kanan dan kiri tak henti-hentinya terdiskolasi dalam stadium
itu. Dislokasi tulang belakang tidak saja menjalar pada sendi-sendi bahu, siku,
pergelangan tangan dan jari-jari tangan, tapi juga menjalar ke tulang rusuk.
Begitu pula, dislokasi tulang pinggul menjalar ke sendi-sendi lutut, mata kaki
dan jari-jari kaki. Sangat mengerikan memang, pelintiran pertama muncul dalam
tulang pinggul dan cepat atau lambat berpengaruh buruk ke seluruh tubuh.
Tanda-tanda
Dislokasi Pinggul Kiri
Tanda-tanda
dislokasi pinggul kiri adalah sama dengan yang terjadi pada dislokasi
pinggul kanan, hanya saja posisinya terjadi secara terbalik.
Tanda-tanda
dislokasi pinggul pada wajah dan gerakan.
Diskolasi baik
tulang pinggul kanan maupun kiri mempunyai tanda-tanda pada wajah dan bagian
tubuh lain dan gerakan-gerakan lainnya.
Tanda-tanda di
wajah
Tubuh manusia
yang normal adalah simetris pada tempat yang datar sebagai pusat. Begitu juga
pada wajah. Dislokasi tulang pinggul menghilangkan kesimetrisan semacam itu.
Contoh-contoh
kongkret adalah sebagai berikut:
Sebuah mata terbuka
sempit, sebuah kelopak mata atas bertepi ganda, satu kelopak mata bengkak,
sedang yang lainnya datar, sebuah alis tergantung ke bawah, kerut-kerut
horisontal di atas dahi membentang ke bawah pada satu sisi, kerut vertikal
antara alis muncul pada satu sisi, hidung miring, sebuah tulang hidung kecil,
kerut di antara tepi hidung dan sudut mulut hilang satu sisi, sudut-sudut mulut
tidak segaris, dagu melenceng, sebuah telingga lebih tinggi. Satu atau beberapa
tanda seperti itu menunjukkan, bahwa tulang pinggul mengalami dislokasi.
Tanda-tanda
dislokasi tampak pada tubuh dan gerak-gerakannya.
Tidak saja pada
wajah, tapi bagain-bagian tubuh lainnya dan gerakan tak sadar juga
memperlihatkan dislokasi tulang pinggul. Bila anda teliti anda dapat melihat
kenyataan ini
Orang dengan
kepala berputar, orang yang bahu salah satunya lebih tinggi, orang yang
tangannya berbeda panjangnya, orang yang tulang belakangnya membungkuk, orang
yang jari-jari kakinya berputar keluar atau masuk atau berbentuk x, orang yang
kakinya besar sebelah, orang yang pinggagnya tidak datar, orang yang lehernya
selalu berputar, orang yang tidak bisa tidur nyenyak bila ia tidak telungkup
atau miring ke satu sisi, orang yang berjalan dengan cara kurang wajar, orang
yang kalau kena luka selalu pada satu kaki, orang yang sebuah tangannya lebih
besar dan orang yang pernah kesulitan melahirkan.
Satu atau
beberapa tanda tersebut menunjukkan telah terjadi dislokasi tulang pinggul.
Diagnosa kelainan
ruas tulang belakang yang sederhana
Diagnosa kelainan
ruas tulang belakang bisa dilihat dari samping kiri atau kanan pasien. Apakah
terlihat bungkuk atau ada tonjolan pada punggung atau tidak.
Bisa juga dengan
meraba menggunakan ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis di bagian
tengah ruas tulang belakang dari atas ke bawah. Ini untuk menemukan ada
tonjolan atau tidak. Perhatikan tonjolan yang kita lihat tadi dari belakang
sambil kita berdiri. Kemudia pada titik yang ada tonjolannya coba tekan pelan
dengan ujung ibu jari, bila tersa sakit atau nyilu mengindikasikan ada kelainan
di tempat tersebut.
Pasien dalam
posisi tengkurap, coba raba di sebelah kiri dibawah scapula (belikat) sampai
dengan otot bagian atas pinggang (menggunanakan ibu jari) apakah ada
tonjolan atau tidak, bila ada tonjolan dan ditekan pelan terasa sakit, hal ini
mengindikasikan ada gejala penyakit radang lambung atau gastric ulser.
Bila ada tonjolan
di sebelah kanan bawah scapula (belikat) sampai otot bagian atas pinggang,
hal ini mengindikasikan ada batu empedu atau penyakit liver.
Apabila diantara
otot kiri samping scapula dengan ruas tulang belakang ada yang tidak merata dan
ada tonjolan atau ada benjolan kecil, hal ini mengindikasikan ada kelainan
jantung.
Bila bahu sebelah
kiri turun ke bawah, hal ini dapat membengkokan ruas
tulang belakang, sehingga:
- Sudut antara saluran keluar/outlet dari lambung ke usus 12 jari lebih kecil.
- Sekresi enzim pencernaanya banyak/ berlebihan
- Sakit lambung/ gastric ulcer
Bila bahu sebelah
kanan menurun, maka:
Sudut antara
saluran keluar/ oulet dari lambung ke usus 12 jari menjadi tajam. Paru-paru (asma).
Melihat perbedaan
sendi sacrum dari postur kaki
Postur kaki yang
condong ke depan dikarenakan bagian atas paha yaitu bagian lekukan
pinggul condong ke depan. Postur kaki condong ke belakang dikarenakan sendi
sacrum condong ke belakang. Condong ke depan atau condong ke belakang akibat
dari sendi sacrum yang berlainan dapat mengakibatkan putaran kaki tidak normal,
gerakan olah raga sehari-hari yang mengakibatkan gesekan akan menyebabkan
osteoporosis pada pinggul dan ruas tulang belakang.
Demikian
diagnosis yang dapat kita lakukan dengan sederhana. Dan hasil diagnosis
akan lebih tepat bila kita menggunakan peralatan medis modern. Ketepatan
diagnosa sangat penting dalam menentukan metode terapi, sehingga akan kita
dapatkan hasil kesembuhan yang maksimal.