Kamis, 10 Januari 2019


Kesehatan Tulang Belakang dan Sistem Saraf

Tulang belakang
Tulang belakang, yang juga disebut spina adalah penyangga utama seluruh tubuh.  Tulang belakang terbentuk dari serangkaian tulang yang “sangat teratur” yang saling terpisah yang disebut vertebra. Seluruhnya ada 26 vertebra, yang terbagi menjadi 3 bagian.

PertamaVertebra Cervikal (vertebrae cervicales) yang terdiri dari 7 vertebra. Vertebra cervikal berada  pada puncak tulang belakang. Pada celah-celah vertebra cervikal ini secara teratur muncul pleksus cervical (anyaman saraf-saraf leher).

Dislokasi pada vertebra cervikal ini bisa menimbulkan masalah-masalah tidur, tekanan darah, sakit kepala, ingatan, keletihan, pusing, sinus, alergi, gangguan mata dan telinga, ingatan, adenoid, batuk, tonsil, otot leher kaku, tiroid, masalah sendi bahu, radang sendi, belikat, mual dan sakit kepala.

Kedua, Vertebra Torakal (vertebrae thoracales). Terdiri dari 12 vertebra. Vertebra torakal ini, bila dibanding vertebra cervikal, lebih besar.  Pada vertebra torakal ini menempel tulang iga (costa). Pada celah-celah vertebra torakal ini muncul pleksus thoracales (anyaman saraf punggung). 

Dislokasi pada vertebra torakal ini akan menyebabkan masalah-masalah: asma, gangguan pernafasan, bahu, lengan, jantung, organ kawasan dada, bronchitis, gangguan empedu, hepatitis, masalah peredaran darah, perut, pencernaan, saraf, gastric, limfatik, darah rendah, alergen, keletihan, nefritis, ginjal, kulit,  rematik dll.

Ketiga, Vertebra Lumbar/ lumbal (Vertebrae lumbales, ruas-ruas tulang belakang pinggang). Terdiri dari  5 vertebra lumbal. Vertebra lumbal adalah yang paling berat dari semua vertebra dan memikul sebagian besar dari berat badan kita. Pada celah-celah vertebra lumbal ini muncul plexus lumbosacralis (pleksus lumbosakral atau anyaman saraf pinggang dan kelangkang).

Dislokasi pada vertebra lumbal ini akan menyebabkan masalah-masalah usus besar, kejang betis, pembuluh dan edaran darah, gangguan kencing, lemah tenaga, ketidaknormalan haid, keputihan, sciatica, kejang dll.

Di bawah seluruh vertebra tersebut ada tulang kelangkang (os sacrum) dan tulang tungging (os coccyx). Di depan sebuah vertebra ada bentuk bulat dan padat  yang disebut korpus, dan di  belakangya  terdapat saluran tulang. Pada saluran itu ada sirip tulang yang disebut prosesus (neural spine) tempat otot-otot melekat. Saluran tulang dari semua vertebra itu menyatu menjadi kanal yang dilewati korda spinal  atau sumsum belakang. Korda spinal itu menjulur dari otak turun ke sebagian besar tulang belakang, dan saraf dari korda spinal berhubungan dengan setiap bagian korpus itu. Setiap vertebra terpisah dari tulang berikutnya  oleh sebuah cakram kartilago sehingga tulang-tulang tidak bergesekan satu sama lain.

Sistem Saraf
Sistem saraf  berperan penting dalam mengoordinasi dan mengontrol aktifitas yang kita lakukan. Sel-sel saraf  dihubungkan satu sama lain untuk membentuk jaringan komunikasi yang sangat luas. Sel-sel saraf membawa pesan dalam bentuk impuls elektrik. Impuls-impuls ini bergerak dengan kecepatan tinggi di seluruh tubuh agar tetap terpelihara dan berfungsi secara normal.

Sistem saraf terbagi atas 2 sistem utama:
Sistem saraf sentral/ pusat  yang terdiri atas otak dan sumsum belakang atau  korda spinalis. Tugasnya menerima informasi  dari semua bagian tubuh kita, menganalisis dan menyimpan informasi itu, lalu mengirimkan perintah berdasarkan informasi yang diterimanya itu ke otak.

Sumsum belakang adalah jalan tol komunikasi dari sistem saraf yang utama. Sumsum belakang memanjang dari batang otak ke bawah sepanjang bagian belakang tubuh. Sumsum belakang juga berperan penting dalam banyak gerak refleks yang cepat tanpa kita perlu berfikir sehingga menyebabkan kita dapat bereaksi dengan cepat jika terjadi bahaya.

Sumsum belakang memanjang dari otak ke bawah tepat di tengah punggung. Jaringan sumsum belakang yang lunak terlindung di dalam tulang belakang. Saraf-saraf muncul secara teratur dari celah-celahnya. Biasanya bagian saraf motor ke depan dan bagian sensori ke belakang. Di dalam leher dan punggung bawah, saraf-saraf spinal bergabung membentuk hubungan-hubungan yang disebut pleksus, tempat asal saraf-saraf besar.

Sistem saraf tepi/ perifer. Sistem ini terdiri dari tiga bagian:
  1. Neuron Sensorik (sel-sel saraf) yang mengantarkan informasi tentang apa yang terjadi di dalam dan di luar tubuh ke sistem saraf pusat. 
  2. Neuron motorik system saraf somatic yang membawa perintah dari sistem saraf pusat ke otot-otot agar menggerakkan bagian tubuh tertentu. 
  3. Neuron motorik sistem saraf autonomic yang membawa perintah dari  system saraf pusat ke organ-organ dan kelenjar. Perintah-perintah ini mengontrol fungsi-fungsi automatik seperti kerja jantung, pencernaan dan pernafasan. Sistem saraf autonomic ini terdiri dari sistem simpatik dan parasimpatik
Dari uraian di atas, dapat kita pahami betapa penting kesehaatan tulang belakang. Karena susunan saraf manusia berpusat di tulang belakang.

Tulang belakang yang sehat sangat tergantung pada kesehatan tulang pinggul kita.

Pada dasarnya, tubuh manusia mempunyai berat yang berimbang antara kaki kanan dan kiri, tapi berat badan itu selalu lebih berat pada salah satu kaki kalau kaki yang satunya lemah. Apabila kedua kaki melemah, salah satu dari kaki itu menerima gaya berat yang lebih dan merasa lelah, kemudian beralih ke kaki satunya. Hal ini akan terjadi silih berganti.

Dislokasi pinggul kanan akan menyebabkan gangguan peredaran darah pada kaki kanan dan mengakibatkan rasa sakit pada otot-ototnya. Dislokasi pinggul kiri akan menyebabkan hal yang sama pada kaki kiri.

Tanda-tanda Dislokasi Pinggul Kanan
Stadium Pertama
Kalau telungkup sisi kanan garis tulang pinggul lebih tinggi dari pada yang kiri, tepat seperti garis bahu. Tulang pinggul yang dislokasi melintir ke belakang , dengan tulang pinggul kanan lebih tinggi. Sendi pinggul kanan berputar ke dalam, kaki kanan lebih pendek.

Penderita dislokasi pinggul kanan harus menundukkan tubuhnya ke kanan, dengan kaki kanan lebih pendek. Untuk menyangga tubuh yang miring, kaki kiri harus menahan lebih separoh berat badannya. Untuk menjaga keseimbangan tubuh maka vertebra dada dan pinggang membungkuk ke kanan dan vertebra tengkuk miring ke kiri, kepala condong ke kanan. Garis tulang pinggul  menjadi lebih tinggi  pada sisi kiri dan pendek pada sisi kanan. Oleh sebab tulang pinggul kanan dislokasi bergerak maju, tulang pinggul kiri tampak lebih tinggi. Bahu kanan terpengaruh tulang belakang yang membungkuk ke kanan, bergerak maju dan tubuh terpelintir ke kiri.

Stadium Kedua
Apabila dislokasi pinggul kanan dibiarkan dalam waktu lama, lama kelamaan  kaki kiri menjadi lelah oleh sebab berat badan. Pada waktu itu kaki kanan masih mampu menahan beban tubuh. Tatkala beban itu beralih ke kaki kanan, sendi tulang pinggul yang telah terpelintir ke dalam, sedikit demi sedikit berputar ke luar dan kaki kiri lama kelamaan menjadi panjang. Oleh karena beban beralih ke kaki kanan, maka bagian atas tulang punggung harus membungkuk ke kiri. Tetapi tulang punggung yang telah terpelintir ke kanan tidak bisa menjadi lurus seperti semula, ia hanya bisa memanfaatkan tulang punggung atas yang telah  membungkuk ke kiri menahan keseimbangan tubuh. Itulah sebabnya seluruh tubuh berubah bentuk menjadi seperti huruf “S”.

Untuk menahan keseimbangan bagian tulang punggung atas yang telah bengkok garis bahu kiri terangkat. Kedua bahu bergerak ke depan dan berputar ke kanan. Orang menamakan tubuh demikian, “tubuh ular”

Stadium Tiga
Bila situasi lebih memburuk lagi, kaki kanan yang harus lebih pendek dari kaki kiri, menjadi sedikit panjang seperti kaki yang kiri, walaupun dislokasi tulang pinggul kanan, yaitu pada saat telunggkup.dalam kasus yang  paling parah, kaki kanan menjadi sedikit lebih panjang dari pada kaki yang kiri, untuk menjaga beban yang terlalu besar. Bahkan dalam keadaan yang tidak ringan, dislokasi tulang pinggul kiri terpelintir, walupun kedua kaki nampak sama panjang. Ciri-ciri kombinasi dislokasi pinggul kanan dan kiri dinamakan” tipekombinasi”.

Diskolasi tulang pinggul menjadi serius, sebab berat badan bergantiaan bergeser dari kaki kanan ke kaki kiri dan dari kaki kiri bergeser ke kaki kanan, yang menyebabkan tulang belakang melukis gambar zig-zag yang komplikasi. Selain itu, juga sendi-sendi tulang pinggul kanan dan kiri tak henti-hentinya terdiskolasi dalam stadium itu. Dislokasi tulang belakang tidak saja menjalar pada sendi-sendi bahu, siku, pergelangan tangan dan jari-jari tangan, tapi juga menjalar ke tulang rusuk. Begitu pula, dislokasi tulang pinggul menjalar ke sendi-sendi lutut, mata kaki dan jari-jari kaki. Sangat mengerikan memang, pelintiran pertama muncul dalam tulang pinggul dan cepat atau lambat berpengaruh buruk ke seluruh tubuh. 

Tanda-tanda Dislokasi Pinggul Kiri
Tanda-tanda dislokasi pinggul kiri adalah sama dengan yang terjadi pada dislokasi pinggul kanan, hanya saja posisinya terjadi secara terbalik.

Tanda-tanda dislokasi pinggul pada wajah dan gerakan.
Diskolasi baik tulang pinggul kanan maupun kiri mempunyai tanda-tanda pada wajah dan bagian tubuh lain dan gerakan-gerakan lainnya.

Tanda-tanda di wajah
Tubuh manusia yang normal adalah simetris pada tempat yang datar sebagai pusat. Begitu juga pada wajah. Dislokasi tulang pinggul menghilangkan kesimetrisan semacam itu.

Contoh-contoh kongkret adalah sebagai berikut:
Sebuah mata terbuka sempit, sebuah kelopak mata atas bertepi ganda, satu kelopak mata bengkak, sedang yang lainnya datar, sebuah alis tergantung ke bawah, kerut-kerut horisontal di atas dahi membentang ke bawah pada satu sisi, kerut vertikal antara alis muncul pada satu sisi, hidung miring, sebuah tulang hidung kecil, kerut di antara tepi hidung dan sudut mulut hilang satu sisi, sudut-sudut mulut tidak segaris, dagu melenceng, sebuah telingga lebih tinggi. Satu atau beberapa tanda seperti itu menunjukkan, bahwa tulang pinggul mengalami dislokasi. 

Tanda-tanda dislokasi tampak pada tubuh dan gerak-gerakannya.
Tidak saja pada wajah, tapi bagain-bagian tubuh lainnya dan gerakan tak sadar juga memperlihatkan dislokasi tulang pinggul. Bila anda teliti anda dapat melihat kenyataan ini
Orang dengan kepala berputar, orang yang bahu salah satunya lebih tinggi, orang yang tangannya berbeda panjangnya, orang yang tulang belakangnya membungkuk, orang yang jari-jari kakinya berputar keluar atau masuk atau berbentuk x, orang yang kakinya besar sebelah, orang yang pinggagnya tidak datar, orang yang lehernya selalu berputar, orang yang tidak bisa tidur nyenyak bila ia tidak telungkup atau miring ke satu sisi, orang yang berjalan dengan cara kurang wajar, orang yang kalau kena luka selalu pada satu kaki, orang yang sebuah tangannya lebih besar dan orang yang pernah kesulitan melahirkan.

Satu atau beberapa tanda tersebut menunjukkan telah terjadi dislokasi tulang pinggul.

Diagnosa kelainan ruas tulang belakang yang sederhana
Diagnosa kelainan ruas tulang belakang bisa dilihat dari samping kiri atau kanan pasien. Apakah terlihat bungkuk atau ada tonjolan pada punggung atau tidak.

Bisa juga dengan meraba menggunakan ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis di bagian tengah ruas tulang belakang dari atas ke bawah. Ini untuk menemukan ada tonjolan atau tidak. Perhatikan tonjolan yang kita lihat tadi dari belakang sambil kita berdiri. Kemudia pada titik yang ada tonjolannya coba tekan pelan dengan ujung ibu jari, bila tersa sakit atau nyilu mengindikasikan ada kelainan di tempat tersebut.

Pasien dalam posisi tengkurap, coba raba di sebelah kiri dibawah scapula (belikat) sampai dengan otot bagian atas pinggang (menggunanakan ibu jari) apakah  ada tonjolan atau tidak, bila ada tonjolan dan ditekan pelan terasa sakit, hal ini mengindikasikan ada gejala penyakit radang lambung atau gastric ulser.

Bila ada tonjolan di sebelah  kanan bawah scapula (belikat) sampai otot bagian atas pinggang, hal ini mengindikasikan ada batu empedu atau penyakit liver.

Apabila diantara otot kiri samping scapula dengan ruas tulang belakang ada yang tidak merata dan ada tonjolan atau ada benjolan kecil, hal ini mengindikasikan ada kelainan jantung.

Bila bahu sebelah kiri turun ke bawah, hal ini dapat membengkokan ruas tulang     belakang, sehingga:
  • Sudut antara saluran keluar/outlet dari lambung ke usus 12 jari lebih kecil. 
  • Sekresi enzim pencernaanya banyak/ berlebihan 
  • Sakit lambung/ gastric ulcer
Bila bahu sebelah kanan menurun, maka:
Sudut antara saluran keluar/ oulet dari lambung ke usus 12 jari menjadi tajam. Paru-paru (asma).

Melihat perbedaan sendi sacrum dari postur kaki
Postur kaki yang condong ke depan dikarenakan bagian atas paha yaitu bagian lekukan  pinggul condong ke depan. Postur kaki condong ke belakang dikarenakan sendi sacrum condong ke belakang. Condong ke depan atau condong ke belakang akibat dari sendi sacrum yang berlainan dapat mengakibatkan putaran kaki tidak normal, gerakan olah raga sehari-hari yang mengakibatkan gesekan  akan menyebabkan osteoporosis pada pinggul dan ruas tulang belakang.

Demikian diagnosis yang dapat kita lakukan dengan sederhana. Dan hasil diagnosis akan lebih tepat bila kita menggunakan peralatan medis modern. Ketepatan diagnosa sangat penting dalam menentukan metode terapi, sehingga akan kita dapatkan hasil kesembuhan yang maksimal.


Terapi Romo Muhib. Diberdayakan oleh Blogger.

Buka Praktek

Buka Setiap Hari
Pagi: 09.00-13.00
Sore: 16.00-17.00

Hari Minggu dan Besar Tutup

Info Penting:
Sebelum datang ke klinik, silahkan bikin janji terlebih dahulu melalui telp/ chatt WA ke nomor 0856-4884-4084.

Chatt Whatsapp

Alamat Praktek

Subscribe

Video Terapi Romo Muhib