Doa
merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi manusia kepada Tuhannya. Doa merupakan
seruan, ajakan atau panggilan, dan permintaan, yaitu permohonan manusia kepada
Allah SWT untuk maendapatkan kebaikan.
Doa
sebagai terapi merupakan sebuah terapi yang luar biasa. Banyak orang yang
sembuh penyakitnya hanya dengan doa yang sering diucapkan dari orang-orang
tertentu. Menurut pakar kesehatan jiwa, doa mengandung unsur psikoterapeutik
yang mendalam.
Jika
diyakini, berdoa dapat menenteramkan jiwa, membangkitkan sikap optimisme
(harapan sembuh), kesabaran (menunggu proses penyembuhan dengan tenang) dan
kepasrahan. Doa yang dihayati memberikan kemungkinan pada kita untuk mencapai
suatu tataran pengalaman yang memungkinkan kita bisa menghadapi dan menerima
penyakit sebagai bagian yang wajar dari kehidupan. Kita dapat menerima kondisi
ini secara positif sehingga mempunyai harapan untuk sembuh dengan usaha yang
kita lakukan.
Saat
hening dalam doa, kita memberikan kesempatan bagi tubuh untuk istirahat,
mengembalikan keseimbangan biokimia tubuh yang terganggu dan memperbaharui
kembali sel-sel yang rusak. Dalam proses metabolisme yang terfokus serta tanpa
beban ini, proses penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat.
Doa untuk
terapi penyembuhan barangkali merupakan sesuatu yang masih baru bagi kita.
Tetapi sebenarnya sebagai umat Ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari tidak
jarang kita pernah mempraktekkannya tanpa kita sadari. Misalnya saat kita
sedang mengalami serangan sakit perut yang datang mendadak dan sangat
menyakitkan, tanpa sadar mungkin kita akan merintih kesakitan sambil menyebut “Tuhan
yang Maha Pengasih” berkali-kali dan sebagai efeknya sakit yang kita alami
terasa sedikit berkurang. Inilah salah satu kekuatan doa yang bersumber dari
keyakinan dan kepasrahan diri kepada Tuhan.